Sabtu, 19 Maret 2011

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN PROPOSAL PTK

versi Depdiknas, 2004 oleh Dr. H. Basuki Wibawa)

A. JUDUL PENELITIAN

Judul hendaknya mencerminkan permasalahan pokok yang akan dipecahkan sedapat mungkin mengandung unsur variabel utama yang diteliti. Judul harus deklaratif, singkat, jelas dan tidak memberi kemungkinan penafsiran yang bermacam-macam.
Setelah halaman judul dilanjutkan dengan halaman pengesahan proposal PTK, yang berisi tentang hal-hal yang berkenaan dengan judul penelitian (judul, bidang ilmu, dan kategori penelitian), ketua peneliti, jumlah peneliti (nama, jenis kelamin, golongan, pangkat/pangkat, jabatan, satmingkal), lokasi penelitian, kerja sama dengan instansi lain, waktu penelitian, serta biaya yang diperlukan.
ketua peneliti, jumlah peneliti, (nama, jenis kelamin, gol/pangkat, jabatan, satmingkal), lokasi penelitian, .
Contoh Judul, antara lain:
1. Peningkatan Keterampilan Menulis Bahasa Inggris di SMA melalui Pendekatan Proses.
2. Optimalisasi Pembelajaran Matematika dengan Pengorganisasian Tugas Terstruktur dan Kuis pada Siswa Kelas II SMPN 12 Kendari.
3. Penggunaan Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Berhitung Siswa Kelas V SD
4. Peningkatan Kemandirian Murid TK melalui Bermain Peran

B. ISI PROPOSAL

Berisi latar belakang dan identifikasi permasalahan, yang pada pokoknya menguraikan konteks permasalahan, pentingnya masalah itu diteliti dan manfaat yang diharapkan dari temuan penelitian jika pelaksanaannya telah selesai. Secara keseluruhan isi proposal terdiri atas hal-hal sbb:
I. Pendahuluan
Berisi hal-hal yang melatarbelakangi mengapa penelitian penting dilakukan dan identifikasi permasalahan, yang pada pokoknya menguraikan konteks permasalahan, pentingnya masalah ini diteliti dan manfaat yang diharapkan dari temuan penelitian jika pelaksanaannya telah selesai.
II. Rumusan Masalah
Menguraikan perumusan masalahnya dalam kalimat-kalimat naratif, baik berupa pertanyaan ataupun pernyataan problematis. Biasanya dikemukakan beberapa butir permasalahan yang secara eksplisit menggambarkan tahap-tahap diagnosis masalah, terapi atau tindakan yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah dan gambaran keberhasilan atau keefektifan tindakan yang diambil.
Pada proposal lengkap, biasanya juga dijumpai uraian khusus tentang tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
III. Kajian Pustaka dan Penelitian yang Relevan
Berisi kajian pustaka untuk mendasari tindakan yang direncanakan sebagai pemecahan masalah, dan hasil-hasil penelitian lain yang erat kaitannya dengan permasalahan yang sedang akan diteliti. Sedapat mungkin diusahakan agar mempertimbangkan kemuktahiran dan relevansi bahan pustaka. Diakhir bagian ini biasanya dapat dirumuskan suatu hipotesis tindakan. Hipotesis tindakan dapat dirumuskan berdasarkan teori, pengalaman atau hasil penelitian, disetting yang lain.
Rumusan hipotesis tindakan hendaknya menyatakan interpensi yang akan dilaksanakan dan hasil yang akan diperoleh.
IV. Tujuan Penelitian Tindakan
Berisi tentang tujuan operasional yang ingin dicapai melalui penelitian tindakan kelas ini.
V. Kontribusi Penelitian
Berisi tentang manfaat apa yang dapat diperoleh dengan menerapkan penelitian tindakan kelas ini.
VI. Metode Penelitian
Metode atau prosedur penelitian yang menguraikan secara rinci: a) setting; yang akan menjelaskan tentang lokasi sekolah, kelas, mata pelajaran, waktu, karakteristik sekolah, karakteristik subyek penelitian (siswa), dan karakteristik peneliti; b) subyek; yang terlibat sebagai peneliti, kolaborator atau partisipan; c) alat-alat dan teknik pemantauan atau monitoring dalam proses pengumpulan data; d) Rencana tindakan; yang mengkaji langkah-langkah yang ditempuh melalui
tahap-tahap atau siklus penelitian tindakan, antara lain: fase diagnostik (mengidentifikasi problem)
dan fase terapeutik (pemecahan problem); e) sumber data; f) jenis data, g) teknik pengumpulan data; h) teknik analisis data; dan i) kriteria, indikator atau rambu-rambu evaluasi dan refleksi.
VII. Personalia Penelitian
Tim peneliti yang melaksanakan penelitian ini di lapangan harus tercantum dengan jelas, kadang-kadang dituntut melampirkan curriculum vitae yang menunjukkan bidang keahlian dan track record yang relevan dengan penelitian yang dilaksanakan.
VIII. Rencana Pembiayaan Penelitian
Berisi rincian rencana pengeluaran biaya penelitian, misal; untuk uang lelah atau honorarium, perjalanan, bahan dan operasi di sekolah (pra-observasi, pelaksanaan observasi lapangan, penyusun instrumen, peralatan, bahan habis, analisis data dengan komputer, laporan, dsb).
IX. Jadwal Kerja
Proposal penelitian hendaknya juga mencantunkan rencana pelaksanaan di lapangan dalam suatu jadwal atau matriks kegiatan, baik berupa time schedule, cara atau teknik penjadwalan yang lebih lengkap.
X. Lampiran
Proposal penelitian hendaknya melampirkan juga daftar kepustakaan dan riwayat hidup peneliti.


Cntoh di atas merupakan salah satu versi Depdiknas Tahun 2004 oleh Dr. H. Basuki Wibawa, dan dapat digunakan untuk penelitian mandiri bagi guru.
Adapun versi yang lain sangat tergantung pada promotor (pemilik anggaran), kadang diberikan rambu-rambu tersendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar